Profesi Reseller Kadang Dianggap Rendah ! Pelajari Cara Kerja Reseller Yang Baik. Mybonus Paytren
Profesi reseller kadang dianggap rendah. Nggak keren, nggak prestise. Itu menurut sebagian orang. Kenapa? Karena reseller tidak memproduksi sesuatu. Cuma menjual doang.
Lantas, apa pendapat saya? Begini. Coba Anda perhatikan showroom mobil atau dealer motor. Mereka juga tidak memproduksi sesuatu. Tetap keren kok.
Terus, coba Anda ke konter resmi yang menjual laptop Mac dan ponsel Apple. Tertulis di depannya 'Authorized Reseller' atau 'Premium Reseller'. Kurang keren apanya? Kurang prestise apanya?
Namanya bisnis, tidak harus produksi sendiri.Tidak harus punya karyawan. Tidak harus punya toko. Bukannya dilarang. Boleh-boleh saja. Tapi ini rada memberatkan bagi seorang pemula (beginner) yang jelas-jelas modalnya dan ilmunya sangat terbatas.
Karena itulah, buat pemula saya anjurkan:
- jangan buru-buru rekrut karyawan
- jangan dulu garap produksi
- jangan dulu sewa toko
Terus, baiknya?
- cari vendor dan produk yang bagus
- Anda jualkan, Anda distribusikan
Dengan cara ini, Anda bisa menghemat Rp5juta sampai Rp10juta sebulan. Soalnya Anda tidak perlu membayar gaji karyawan, sewa toko, listrik-air, dan proses produksi.
Seiring usaha semakin berkembang dan Anda semakin sibuk, barulah pelan-pelan Anda merekrut karyawan dan menyewa toko. Anda pun tidak keberatan melakukan ini karena sudah punya uangnya dan sudah paham ilmunya.
Zaman sekarang, untuk menjadi pengusaha jauh lebih mudah. Socmed bisa menjangkau ke mana-mana. Apalagi kalau ada mentornya. Dengan sedikit keberanian dan sedikit mentoring, Anda atau siapapun bisa jadi pengusaha. Insya Allah.
Siap? Melangkah maju sepertinya mudah. Tapi bagi sebagian orang, tidak mudah juga.
Saat sholat berjamaah, ada beberapa orang yang enggan maju ke shaf di depannya walaupun itu kosong. Padahal pahala di depan lebih besar. Kok enggan? Mungkin karena sudah nyaman dengan sajadahnya, tempatnya, dan apa-apa yang ada di dekatnya.
Diam dan tetap di sana, dipikirnya itu lebih baik.
Dalam sehari-hari, ini juga sering terjadi. Acap kali kita gagal melangkah maju karena merasa terlalu nyaman. Padahal, kalau kita mau melangkah dan mau berpindah, mungkin kita mendapatkan sesuatu yang lebih baik dan lebih besar. Betul apa betul?
Keberanian memang sulit dipelajari. Lazimnya didapatkan dari pergaulan dan pengalaman. Keberanian, inilah yang membuat orang mau melangkah dan mau berpindah. Termasuk dalam dunia usaha.
Pada akhirnya, sampaikan tulisan ini kepada mereka yang belum berani memulai usaha. Mudah-mudahan setelah membaca tulisan ini, mereka berani maju ke depan, satu shaf sama Anda, berjamaah sama Anda. Bermitra, istilahnya.
Semoga berkah berlimpah!