Kisah Mualaf Jackie Ying Penemu Rapid Test Putuskan Pakai Hijab

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh sahabat Mybonuspaytren Dimanapun Anda Berada, baru-baru ini terdengar dan beritanya masih hangat soal rapid tes. Apa itu?

Jackie Ying


Selama ini Pandemi telah melumpuhkan seluruh dunia dengan beebagai cara telah dilakukan untuk mendapatkan vaksin tersebut. Nah kali ini mybonuspaytren telah mendapatkan informasi dari REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Nama Profesor Jackie Ying mencuat seiring ditemukannya alat uji covid-19 tercepat (Rapid test) pada tahun 2020 ini. Jackie Ying adalah kepala pimpinan Lab NanoBio, pada perusahaan sains, teknologi, dan penelitian yang telah menemukan alat rapid test tersebut.

Ternyata Jackie Ying adalah seorang mualaf. Lahir di Taiwan pada tahun 1966. Di usianya 7 tahun, dia (Jackie Ying) dan keluarganya pindah ke Singapura. Dan Ayahnya adalah seorang dosen Sastra China, di Nanyang University.

Semenjak kecil, Ying sangat menyukai ilmu pengetahuan, khususnya ilmu kimia. Akan tetapi, informasi soal kehidupan pribadinya tidak tersentuh sama sekali oleh publik.

Aktifitas Ying, dalam beberapa kali, profesor Ying mengisi program inspirasi di mana, ia berbagi pengalaman tentang perubahan dan prestasi. Termasuk bagaimana dia menemukan dan memilih Islam sebagai agama yang ia maksud masuk akal. Profesor Ying mengakui pada awalnya, selain bekerja hanya sedikit hal yang ia lakukan. Seperti mengajak putrinya ke taman, jalan-jalan itu saja.

Dengan seiring berjalanannya waktu, ternyata Ying merasakan adanya perubahan dalam hidupnya. Ying mengenal agama Islam melalui teman baiknya saat belajar di Raffles Girls School. Barulah, menginjak usianya 30 tahun, ia mulai membaca soal agama Islam. Dalam kesimpulannya, Islam menurut Profesor Ying merupakan agama yang sederhana dan masuk akal.

Ketika menjadi seorang Muslim Mualaf, Profesor Ying mengakui tidak ada reaksi negatif baik dari keluarga ataupun dari kerabatnya. Dan itupun koleganya tidak menghiraukan perubahan pada Jackie Ying. Yang pasti, koleganya tidak lagi melihat sosok Profesor Ying yang tidak percaya dengan adanya Sang Pencipta dibalik sistematika biologis kehidupan. Namun, seorang yang meyakini ada sesuatu yang Maha Besar di balik sistem kehidupan.

Alhamdulillah setelah menjadi Muslim seutuhnya, Profesor Ying akhirnya bisa menjalankan dan melaksanakan ibadah umrah di Mekkah. Sepulangnya dari ibadah Umroh, Ying mulai belajar mengenakan jilbab.

Semenjak menjadi seorang Muslim, Profesor Jackie Ying sangat aktif berdakwah di Yayasan Mandaki. Yayasan ini memiliki tujuan membantu pengembangan sumber daya komunitas Muslim Melayu di Singapura.

Kini, Ying menjadi salah satu mentor di bawah Mendaki Project Anak didik yang dia akan mentor pemuda Muslim inspirasi yang berniat masuk ke bidang Sains, memberi mereka kesempatan sepenuhnya untuk membenamkan diri dalam proyek-proyek penelitian yang dilakukan di laboratoriumnya.

Semoga kisah inspiratif dari Jackie Ying ini bisa menambah khasanah pengetahuan kepada kita semua dan mohon doanya kepada pembaca yang budiman selalu doakan saudara kita Jackie Ying untuk menjadi pribadi muslim seutuhnya.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url