Kisah Tukang Potong Rambut Naik Haji | Treninet PayTren Academy
Sebut saja namanya bapak Paiman (70) warga kampung Rejosari, Kota Semarang Akhirnya terwujud. Keinginan pak Paiman menjadi tamu Allah akhirnya terlaksana.
Pria yang sehari-hari mencari nafkah dengan menjadi jasa tukang potong rambut tercatat sebagai salah satu jamaah haji kloter 64 asal kota Semarang yang berangkat dari Embarkasi haji Donohudan, Boyolali.
Ketekunan dan keuletan pak Paiman, kakek 6 cucu dan 1 buyut ini tak sekedar menorehkan kebanggaan dan kebahagiaan bagi keluarganya yang hidup serba sederhana.
Ditemui saat dirumahnya yang sangat sederhana itu dilingkungan RT 04/ RW 10, pak Paiman tidak henti-hentinya mengucap rasa syukur atas kesempatan untuk menunaikan ibadah haji yang beliau dapatkan. Selain Ridha Allah SWT terlaksananya mimpi pak Paiman ini merupakan hasil ketekunan dan keuletan ya dalam menyisihkan sebagian kecil penghasilan yang beliau dapatkan selama kurang lebih 15 tahun terakhir ini.
Selain ini diluar dari memotong rambut serta kerja bersih-bersih pekarangan, pak Paiman bekerja sebagai serabutan. Apa saja yang beliau kerjakan yang terpenting adalah halal, ungkap Paiman.
Pak Paiman mengaku, biaya untuk berangkat Haji sebesar 25 juta rupiah, dan untuk pembayaran diawalnya 11.5 jut rupiah sebagai pelunasan. Dan ungkap beliau uang tersebut murni dari hasil jerih payahnya tanpa bantuan orang lain. Uang yang sudah terkumpul tersebut disisihkannya dari sebagian kebutuhan sehari-hari.
Paiman mencontohkannya, bila sehari mendapatkan rejeki 25.000 ribu rupiah, beliau sisihkan yang 15.000 ribu rupiah untuk ditabung sebagai melengkapi biaya haji. Bahkan ketika mendapat kan rejeki yang lebih Paiman pun akan menyisihkan uangnya untuk berhaji lebih besar.
Alhamdulillah wasyukurillah, tentu karena Allah SWT jugalah niat saya telah dikabulkan oleh Allah SWT , ungkap Paiman dengan penuh semangat. Setelah dipastikan berangkat Haji keinginan Paiman pun cukup sederhana, beliau ingin Ridha Allah SWT melengkapi seluruh niatnya dalam melaksanakan ibadah haji. Sehingga ibadah haji yang beliau kerjakan dapat berjalan lancar dan akhirnya bisa kembali kumpul dengan keluarga dirumah.
