Cara Mempercepat Keberhasilan Untuk Mengubah Nasib Anda

Mempercepat Keberhasilan, Mengubah Nasib
Arif Wahyudi Mentor PayTren Indonesia

Saya sering menganalogikan dalam bisnis semua hal bisa terjadi.  Arus waktu dalam dunia bisnis tidak sama dengan arus waktu profesi lainnya.

Banyak sekali orang-orang yang hanya dalam beberapa bulan berhasil mengubah hidupnya. Katakan saja dari yang dulu serba ada, sekarang serba berlebihan.

Itulah kenapa, jangan heran kalau ada yang didunia bisnis baru setahun, tapi pencapaiannya luar biasa, mengalahkan karyawan yang sudah bekerja bertahun-tahun

Atau ada juga yang mungkin baru hitungan 5 tahun berbisnis, tapi sudah masuk ke golongan elit. Mereka punya aset diatas rata-rata kebanyakan orang.

Nah, kenapa bisa seperti itu?
Karena beruntungkah?
Atau karena apa?

Saya pribadi percaya bahwa keberuntungan itu bukan kebetulan.

Keberuntungan adalah sesuatu yang bisa diciptakan.

Ketika kepantasan bertemu dengan kesempatan, maka terciptalah keberuntungan.

Dulu Saya berfikir, agar mencapai sesuatu secara cepat maka solusinya adalah belajar.

Mungkin pemikiran Saya tidak salah, tapi ternyata ada yang lebih cepat dari belajar untuk mengubah hidup seseorang.

Saya sampai kepada kesimpulan seperti ini,

Beberapa waktu lalu saya sempat membuka pendaftaran kursus Website dan SEO yang telah di ikuti lebih dari 200 orang dan dari 200 orang tersebut ternyata masih ada yang belum merasakan hasilnya.

Padahal teman-teman nya yang lain sudah berubah, sudah menghasilkan berkali kali lipat dari uang mereka investasikan untuk belajar bersama saya, tapi mereka seakan-akan tidak belajar apapun padahal ilmu yang diberikan adalah sama.

Lalu apa yang lebih cepat untuk mengubah kondisi seseorang daripada belajar?

Menurut Saya jawabannya adalah MODELING

Modeling disini bukan yang model yang dijepret-jepret itu ya. Bukan yang difoto-foto, hehe

Modeling yang saya sampaikan disini artinya mencontoh secara keseluruhan

Banyak orang tidak mendapatkan sesuatu dalam belajarnya, atau tidak menjadi sesuatu setelah belajar itu karena mereka mencotoh hanya sebagian.

Karena mencontoh hanya sebagian, akhirnya hasilnya tidak maksimal.

Lalu bagimana cara melakukan modeling?

Saat mencontoh seseorang, jangan hanya mencontoh contoh yang terlihat saja.

Jangan hanya pelajari yang tersurat, tapi juga pelajari juga yang tersirat.

Jangan hanya pelajari yang disampaikan saja, tapi pelajari juga sampai kepada kehidupan sehari-harinya.

Jika Anda ingin menjadi persis seperti orang yang Anda kagumi dan merasakan rezeki kurang lebih sama seperti orang tersebut, maka yang perlu Anda lakukan adalah belajar :

✅apa yang diyakini panutan Anda
✅caranya dia mengambil keputusan
✅seperti apa dia saat merespon sesuatu
✅aktivitas hariannya
✅gayanya saat berintraksi dengan orang lain
✅pemilihan bahasa sehari-harinya
✅mentalnya saat menghadapi masalah
✅arah berfikirnya 
✅tujuan nya beberapa waktu kedepan

Koq banyak banget?

Itulah modeling.

Orang yang belajar tapi hasilnya berbeda dengan gurunya, karena biasanya mereka hanya mencotoh sebagian.

Saat gurunya mengajarkan hal teknis, mereka lupa mempelajari mindsetnya.

Padahal mindset itu lebih penting dari hal teknis.

Atau ada yang hanya menjalani apa yang gurunya ajarkan, tapi nggak berusaha mencari tau kenapa gurunya mengajarkan hal itu.

Setelah tahu hal ini, ganti gaya belajar Anda.

Jangan hanya sekedar belajar, tapi lakukanlah modeling, sehingga Anda lebih cepat berhasil daripada kebanyakan orang lain nya

Lalu bagaimana caranya bisa dapat semua pertanyaan diatas?

Anda bisa lakukan hal ini secara berurutan

✅Ikuti aktivitasnya, ada disampingnya dalam waktu yang cukup lama
✅Kalau tidak bisa, maka bertanya secara langsung tatap muka
✅Kalau tidak bisa lagi, maka bekerja sama dengannya, jadi bisa belajar langsung
✅Kalau tidak bisa kerja sama, maka kerja dibawahnya
✅Kalau tidak ada kesempatan untuk itu, maka amati guru Anda dalam waktu yang lama

Dulu setiap pembelajar berhasil karena mereka berguru kepada 1 orang dalam jangka waktu yang lama.

Itu membuat keberkahan ilmu turun, dan mereka mudah dalam mengaplikasikannya. Saya bisa berkata seperti ini, karena Saya menerapkannya sendiri.

Pesan Saya kepada Anda yang membaca tulisan ini, Jika Anda sering belajar tapi kesulitan mempraktikan ilmu yang Anda pelajari, maka modelinglah gurunya, bukan hanya ilmunya saja.

Tidak ada ilmu yang salah, yang ada hanyalah cara memahami yang kurang tepat. Contoh guru Anda secara keseluruhan, bukan sebagian. Ambil yang baik-baik nya, buang yang kurang baiknya.


Semoga bermanfaat.  
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url