Definisi Bisnis Yang Benar Menurut Treninet PayTren


Memonopoli dan mengakumulasi harta adalah fenomena yang sering terjadi, dengan sadar juga tanpa sadar. Inilah Definisi Bisnis Yang Benar Menurut Treninet PayTren.

Dalam arti, bisa jadi si pelaku dalam kehidupan sehari-hari tidak suka alias kritis terhadap kapitalis-kapitalis negatif dari Barat yang menumpuk harta. Tapi di waktu yang sama, saat ia punya kesempatan, ia pun melakukan hal yang sama. Memonopoli harta.

Sering saya sampaikan di mana-mana, "Kekayaanmu mungkin membuat orang lain terkesan. Akan tetapi, hanya manfaatmu, amalmu, dan akhlakmu yang membuat orang lain turut mendoakan-mu." 


Niatan untuk memonopoli harta ini bisa terlihat saat orang mulai bagi-bagi profit dalam sebuah bisnis. Di antara mitra. Hendaknya profit dibagi sesuai jerih-payah alias kontribusi masing-masing. Lumrahnya begitu.

Nah, dari pembagian ini, sedikit-banyak kita bisa menilai karakter dan kecenderungan masing-masing. Siapa yang mendominasi dan memonopoli. Siapa yang menerima apa adanya. Siapa yang nggak paham sama sekali.

Saat ini, dunia sudah sesak dengan kapitalis-kapitalis negatif yang orientasinya menumpuk harta. Sebagian kita, sadar atau tanpa sadar, meniru mereka. Saran saya, ini jangan ditiru. Kalaupun ada hasrat untuk itu, yah dikikis.

Definisi Bisnis Yang Benar Menurut Treninet PayTren Gimana caranya? Pertama, etis dan proporsional dalam mengambil profit. Kedua, gemar berbagi entah itu sifatnya internal (tim) maupun eksternal (sesama). Ketiga, tidak latah dalam membuka bisnis baru.

Belasan tahun saya berbisnis dan berinteraksi dengan pengusaha-pengusaha, jarang sekali saya melihat pengusaha yang memenuhi tiga ketentuan itu. Paling banter yah gemar berbagi doang. Tapi sangat berlebihan untuk urusan profit dan ekspansi bisnis baru.

Jujur saja, dulu pun saya pernah keliru dalam ekspansi bisnis baru. Kemudian ini saya perbaiki.

Di satu sisi, Islam memberi kelonggaran pada kita untuk urusan profit. Namun di sini lain, Islam juga mengingatkan kita soal adab (etis) dan keadilan (proporsional). Berimbang. Semoga pemaparan sederhana ini menjadi bahan renungan buat kita semua, terutama buat saya.

Dulu saya pernah tidak fokus dalam berbisnis. Macam-macam bisnis yang saya jalankan. Kemudian, 5 tahun terakhir saya memilih untuk fokus. Why?

Ketika saya tidak fokus, alhamdulillah saya tetap untung dan hampir-hampir bebas risiko. Tapi kemudian saya perhatikan mitra-mitra saya. Kasihan mereka.

Mereka meniru (men-duplikasi) saya. Kan saya leader-nya. Kalau saya tidak fokus, yah otomatis mereka juga melakukan hal yang sama. Tidak fokus.

Bayangkan, seorang pemula berbisnis dan tidak fokus, seperti apa jadinya? Pasti alakadar hasilnya. Kemungkinan besar, itulah yang terjadi. Dan itulah yang saya lihat.

Tentu beda dengan mereka yang sudah jago. Pasti punya tim dan sistem. Jalanin usaha macam-macam, yah nggak terlalu masalah. Kalau pemula? Ya masalah.

Maka, 5 tahun terakhir saya memilih untuk fokus. Kepentingan mitra yang menjadi pertimbangan saya. Dan benar, mereka meniru saya. Alhamdulillah.

Yang mengejutkan terjadi perubahan dan kenaikan income yang luar biasa pada mitra-mitra saya, masya Allah. Fadilah dari fokus. Dan itu dimulai dari founder-nya, saya.

Definisi Bisnis Yang Benar Menurut Treninet PayTren sekiranya teman-teman punya pemahaman berbeda dengan saya, yah nggak apa-apa. Silakan. Saya hanya bercermin dari pengalaman saya berbisnis selama belasan tahun dan itulah yang saya sampaikan di sini. 

Semoga bermanfaat.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url